Lani dan ayahnya masih berada di tempat produksi gerabah. Ada satu yang menarik perhatian Lani. Lani pun mencoba mencari tahu.
“Kak, bentuk gerabahnya unik sekali. Gerabah ini berbeda dari yang lainnya.” ujar Lani penasaran.
“ Oh iya, Dik. Gerabah ini sengaja dibuat berbeda dengan bentuk yang tidak biasa,” jawab Kak Sholeh, pengrajin gerabah.
“Kalau tidak salah bentuknya mirip piala. Di atasnya ada yang berbentuk bola,” tebak Lani.
“Benar, sekali, Dik. Memang ini adalah piala yang akan diberikan kepada juara pertama turnamen bola voli tingkat kecamatan,” kata Kak Sholeh.
“Tapi kenapa harus dari gerabah, Kak?" tanya Lani.
“Ya, karena gerabah telah menjadi ciri khas dan identitas kecamatan ini. Lebih dari 60% masyarakat bermatapencaharian di bidang gerabah, mulai dari pekerja, pedagang, sampai pengusahanya,“ jawab Kak Sholeh.
“Oh begitu. Bagus sekali, Kak,” puji Lani.
“Oh iya, apakah kakak juga bisa bermain bola voli?” tanya Lani.
“Kebetulan kakak adalah kapten tim bola voli kecamatan. Oleh karena itu kakak juga menjadi panitia turnamen bola voli kali ini,” jawab Kak Sholeh
“Wah, hebat sekali,” kagum Lani.
"Berarti, kakak selalu menyiapkan kondisi tubuh jika sewaktu-waktu harus ikut bermain bola voli?" tanya Lani.
"Iya, Lani. Kakak tetap rajin berolah raga untuk menjaga kelenturan otot-otot seluruh anggota badan agar tidak mengalami cidera pada saat kakak bemain bola voli."
Ayo Mengamati!
Macam-Macam Kelainan, Gangguan, atau Penyakit Otot Manusia
1. Hipertrofi
Kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus-menerus secara berlebihan. Atau dapat dikatakan bahwa hipertrofi adalah pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Semua hipertrofi adalah akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan pembesaran masing-masing serat otot, yang secara sederhana disebut hipertrofi serat. Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal.
2. Atrofi
Adalah kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot. Atrofi juga dapat terjadi karena tidak digunakannya atau kurangnya latihan fisik. Pada kebanyakan orang, atrofi otot disebabkan oleh tidak menggunakan otot secara cukup. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan, kondisi medis yang membatasi gerakan mereka, atau penurunan tingkat aktivitas dapat mengalami gangguan ini.
Selain itu, orang yang terbaring di tempat tidur orang dalam jangka waktu tertentu dapat mengalami penurunan kekuatan otot. Sampai dengan para astronot yang jauh dari gravitasi bumi dapat mengalami gangguan ini.
3. Stiff/kaku leher
Kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak. Secara umum, rasa kaku atau bahkan nyeri di leher terjadi di area kepala hingga bahu. Bagian-bagiannya meliputi:
Pada kondisi yang tidak serius, leher kaku disebabkan oleh ketegangan minor pada jaringan lunak leher. Ketegangan tersebut dapat terjadi jika;
Tortikolis akut umumnya akan sembuh dalam waktu 24-48 jam, tetapi kadang-kadang dapat berlanjut hingga seminggu. Tortikolis dapat ditangani dengan beberapa cara berikut ini.
Jika setelah mencoba mengobati leher kaku di rumah tidak ada tanda membaik atau malah bertambah parah, periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih sesuai dengan penyebabnya.
4. Tetanus
Kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Tetanus menyebabkan otot menjadi kejang-kejang. Clostridium tetani bisa bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora untuk waktu yang sangat lama. Mislanya, dalam debu, tanah, serta kotoran hewan maupun manusia. Spora Clostridium tetani umumnya masuk ke tubuh melalui luka yang kotor, contohnya luka akibat cedera, digigit hewan, paku berkarat, atau luka bakar.
Apabila berhasil memasuki tubuh, spora Clostridium tetani akan menjadi bakteri tetanus yang aktif. Spora tersebut kemudian akan berkembang biak untuk melepaskan neurotoksin atau racun yang menyerang sistem saraf.
Neurotoksin yang mengacaukan kinerja saraf itu berpotensi menyebabkan pengidap mengalami kejang yang menyerupai kekakuan otot. Inilah gejala utama tetanus yang bisa menyebabkan rahang pengidap mengatup rapat dan tidak bisa dibuka atau biasa disebut dengan istilah rahang terkunci (lockjaw). Selain itu, masalah sukar menelan juga bisa dialami oleh pengidap tetanus.
Langkah utama untuk mencegah tetanus adalah dengan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin tetanus termasuk dalam daftar imunisasi wajib untuk anak.
Imunisasi ini diberikan sebagai bagian dari vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis). Proses vaksinasi ini harus dijalani dalam 5 tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 bulan, dan 5 tahun. Vaksin ini kemudian akan diulangi pada saat anak berusia 12 tahun yang berupa imunisasi Td. Namun, DTP termasuk imunisasi yang tidak dilisensikan bagi anak berusia 7 tahun ke atas, remaja, serta dewasa. Untuk wanita, imunisasi TT (tetanus toksoid) sebaiknya diberikan 1 kali saat sebelum menikah dan 1 kali pada saat hamil. Tujuan imunisasi ini adalah untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir.
Di samping vaksinasi, pencegahan tetanus juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan. Terutama saat merawat luka agar tidak terkena infeksi. Infeksi tetanus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi dan berakibat fatal. Beberapa komplikasi tetanus yang dapat terjadi meliputi jantung yang tiba-tiba berhenti, emboli paru, serta pneumonia.
Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Dengan mengetahui berbagai kelainan dan gangguan pada otot manusia beserta penyebabnya, kita jadi bisa lebih berhati-hati dalam melakukan setiap gerakan dalam suatu kegiatan.
Ayo Membaca!
Sudah dua hari ini, leherku sakit. Kepalaku tidak bisa menengok ke arah kanan secara lurus atau ke belakang. Setahuku, ini penyakit “salah bantal”.
Apa itu salah bantal? Ketika bangun tidur, ada orang yang pernah mengeluh lehernya sakit dan tidak bisa digerakkan. Bisanya hanya menoleh ke sisi tertentu saja, ke kanan atau ke kiri. Keluhan tersebut kerap kali diistilahkan sebagai leher tengeng atau nyeri leher.
Menurut Dr. Melya Wariyanto, Sp.AK., salah bantal adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada saat bangun tidur dimana leher terasa kaku dan tidak bisa digerakkan ke kanan dan ke kiri. Penyakit ini sebenarnya disebut dengan tortikolis. Tengeng atau tortikolis adalah penyakit dimana posisi dagu tidak sejajar dengan tulang dada paling atas dan depan. Dagu hanya bisa miring ke kiri dan ke kanan.
Kejadian ini bisa terjadi dan dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Rasa nyeri pada leher ini bisa berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Pada sebagian kasus, hal ini sering kali tidak dipermasalahkan atau dikhawatirkan, akan tetapi tidak sedikit pula orang yang menjadikan kondisi ini sebagai suatu keadaan yang sangat mengganggu.
Penyebab tortikolis adalah salah posisi tidur, bantal yang terlalu tinggi, bantal yang kaku, sehingga pundak menjadi pegal dan kaku, leher terkilir, tengkuk dan leher terpapar angin dan dingin. Selain itu, juga disebabkan oleh cedera atau terkilir pada otot leher dan tulang rawan, sendi dan reumatism otot leher.
Nyeri leher juga bisa muncul karena aktivitas terus-menerus yang dilakukan dalam waktu yang lama, salah posisi duduk, dan terjadi kecemasan atau stres. Oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Kita juga harus berhati-hati dalam melakukan gerakan yang memanfaatkan kerja otot dan tulang.
Semua orang bisa mengalami nyeri. Hal ini disebabkan karena postur tubuh manusia yang berjalan tegak lurus. Posisi kepala di atas ditunjang oleh otot-otot leher dan tulang belakang. Jika otot-otot penyangga kepala tidak kuat dan tidak berada dalam posisi yang baik, maka bagian atas dari tulang belakang akan mudah tertarik dan menimbulkan nyeri. Penyakit ini juga dapat memberikan gejala seperti sakit kepala dan rasa aneh saat menggerakkan kepala.
Apabila sudah terkena salah bantal sebaiknya segera diobati, dengan cara dipijat. Namun, dalam memijat harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai justru menimbulkan masalah lain, seperti salah urat. Pengobatan ini harus segera dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain dengan memijat, sakit nyeri pada otot leher dan otot-otot pada bagian tubuh lainnya dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan khusus untuk otot. Banyak macam dan jenis obat untuk sakit otot, ada obat alami dan ada pula obat kimia. Kita pun juga dapat melakukan perawatan sendiri di rumah, misalnya dengan mengompres, menempelkan koyo hangat, dan mandi air hangat.
Bagaimana cara agar terhindar dari penyakit salah bantal? Caranya sebagai berikut.
Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragraf.
Ayo Berkreasi!
Ciri-ciri komik:
1. Hadir untuk menyampaikan cerita
Pesan dan informasi disampaikan dengan menggunakan teks dan gambar.
2. Proporsional
Keberadaan gambar dan teks yang berimbang membuat pembaca komik seakan-akan terlibat dan berperan langsung ke dalam cerita.
3. Menggunakan bahasa percakapan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah untuk dipahami.
4. Biasanya bersifat kepahlawanan
Umumnya isi cerita komik akan cenderung membuat pembaca mempunyai rasa atau sikap kepahlawanan.
5. Penggambaran watak secara sederhana
Penggambaran watak dalam komik dibuat secara sederhana agar pembaca mudah memahami isi cerita dan menangkap pesan yang akan disampaikan dalam cerita.
6. Menyediakan humor
Kata komik berasal dari komik yang berarti jenaka. Humor dalam komik disajikan secara lugas sehingga akan mudah dipahami pembaca dan biasanya humor yang disajikan sering terjadi dan ada di masyarakat.
“Kak, bentuk gerabahnya unik sekali. Gerabah ini berbeda dari yang lainnya.” ujar Lani penasaran.
“ Oh iya, Dik. Gerabah ini sengaja dibuat berbeda dengan bentuk yang tidak biasa,” jawab Kak Sholeh, pengrajin gerabah.
“Kalau tidak salah bentuknya mirip piala. Di atasnya ada yang berbentuk bola,” tebak Lani.
“Benar, sekali, Dik. Memang ini adalah piala yang akan diberikan kepada juara pertama turnamen bola voli tingkat kecamatan,” kata Kak Sholeh.
“Tapi kenapa harus dari gerabah, Kak?" tanya Lani.
“Ya, karena gerabah telah menjadi ciri khas dan identitas kecamatan ini. Lebih dari 60% masyarakat bermatapencaharian di bidang gerabah, mulai dari pekerja, pedagang, sampai pengusahanya,“ jawab Kak Sholeh.
“Oh begitu. Bagus sekali, Kak,” puji Lani.
“Oh iya, apakah kakak juga bisa bermain bola voli?” tanya Lani.
“Kebetulan kakak adalah kapten tim bola voli kecamatan. Oleh karena itu kakak juga menjadi panitia turnamen bola voli kali ini,” jawab Kak Sholeh
“Wah, hebat sekali,” kagum Lani.
"Berarti, kakak selalu menyiapkan kondisi tubuh jika sewaktu-waktu harus ikut bermain bola voli?" tanya Lani.
"Iya, Lani. Kakak tetap rajin berolah raga untuk menjaga kelenturan otot-otot seluruh anggota badan agar tidak mengalami cidera pada saat kakak bemain bola voli."
Ayo Mengamati!
Macam-Macam Kelainan, Gangguan, atau Penyakit Otot Manusia
1. Hipertrofi
Kelainan otot yang membesar dan menjadi lebih kuat karena sel otot diberikan kegiatan/aktivitas yang terus-menerus secara berlebihan. Atau dapat dikatakan bahwa hipertrofi adalah pembesaran atau pertambahan massa total suatu otot. Semua hipertrofi adalah akibat dari peningkatan jumlah filamen aktin dan miosin dalam setiap serat otot, jadi menyebabkan pembesaran masing-masing serat otot, yang secara sederhana disebut hipertrofi serat. Peristiwa ini biasanya terjadi sebagai respon terhadap suatu kontraksi otot yang berlangsung pada kekuatan maksimal atau hampir maksimal.
2. Atrofi
Adalah kelainan otot yang mengecil, lemah, fungsi otot yang menurun. Hal ini disebabkan adanya penyakit polimielitis yang dapat merusakkan sel saraf pada otot. Atrofi juga dapat terjadi karena tidak digunakannya atau kurangnya latihan fisik. Pada kebanyakan orang, atrofi otot disebabkan oleh tidak menggunakan otot secara cukup. Orang yang berpindah-pindah pekerjaan, kondisi medis yang membatasi gerakan mereka, atau penurunan tingkat aktivitas dapat mengalami gangguan ini.
Selain itu, orang yang terbaring di tempat tidur orang dalam jangka waktu tertentu dapat mengalami penurunan kekuatan otot. Sampai dengan para astronot yang jauh dari gravitasi bumi dapat mengalami gangguan ini.
Kelainan otot karena adanya peradangan otot trapesius leher akibat gerakan yang menghentak secara tiba-tiba/salah gerak. Secara umum, rasa kaku atau bahkan nyeri di leher terjadi di area kepala hingga bahu. Bagian-bagiannya meliputi:
- Otot dan ligamen leher yang mengikat tulang leher menjadi satu.
- Bantalan (diskus) yang memisahkan satu tulang belakang dengan tulang belakang lainnya yang menyerap tekanan dari goncangan gerakan.
- Tulang dan sendi tulang belakang leher.
Pada kondisi yang tidak serius, leher kaku disebabkan oleh ketegangan minor pada jaringan lunak leher. Ketegangan tersebut dapat terjadi jika;
- Menggerakkan leher secara tiba-tiba yang membuat otot dan ligamen leher mengalami cedera.
- Stres juga dapat memicu ketegangan pada otot yang bermula dari bagian belakang kepala, menjalar ke bagian belakang bahu.
- Menggunakan komputer untuk waktu yang lama dengan posisi duduk yang buruk.
- Membawa beban yang berat dan tidak seimbang.
- Tidur dengan posisi yang janggal dan tidak nyaman.
- Postur tubuh yang buruk.
Tortikolis akut umumnya akan sembuh dalam waktu 24-48 jam, tetapi kadang-kadang dapat berlanjut hingga seminggu. Tortikolis dapat ditangani dengan beberapa cara berikut ini.
- Tidur menggunakan bantal yang rendah dengan posisi tidur yang baik.
- Untuk mengurangi rasa sakit, kompres dengan air dingin pada 2-3 hari pertama kondisi leher kaku. Setelah itu, ganti dengan kompres air hangat.
- Lakukan gerakan leher secara perlahan-lahan, seperti menunduk, mendongak, tengok sisi kanan dan kiri, serta gerakan memutar dari kanan ke kiri dan sebaliknya.
- Gunakan gel pereda rasa sakit seperti ibuprofen gel. Penggunaan gel lebih disarankan daripada mengonsumsi obat dalam bentuk tablet. Pakailah sesuai petunjuk penggunaan obat.
Jika setelah mencoba mengobati leher kaku di rumah tidak ada tanda membaik atau malah bertambah parah, periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang lebih sesuai dengan penyebabnya.
4. Tetanus
Kelainan otot yang disebabkan adanya infeksi bakteri Clostridium tetani. Tetanus menyebabkan otot menjadi kejang-kejang. Clostridium tetani bisa bertahan hidup di luar tubuh dalam bentuk spora untuk waktu yang sangat lama. Mislanya, dalam debu, tanah, serta kotoran hewan maupun manusia. Spora Clostridium tetani umumnya masuk ke tubuh melalui luka yang kotor, contohnya luka akibat cedera, digigit hewan, paku berkarat, atau luka bakar.
Apabila berhasil memasuki tubuh, spora Clostridium tetani akan menjadi bakteri tetanus yang aktif. Spora tersebut kemudian akan berkembang biak untuk melepaskan neurotoksin atau racun yang menyerang sistem saraf.
Neurotoksin yang mengacaukan kinerja saraf itu berpotensi menyebabkan pengidap mengalami kejang yang menyerupai kekakuan otot. Inilah gejala utama tetanus yang bisa menyebabkan rahang pengidap mengatup rapat dan tidak bisa dibuka atau biasa disebut dengan istilah rahang terkunci (lockjaw). Selain itu, masalah sukar menelan juga bisa dialami oleh pengidap tetanus.
Langkah utama untuk mencegah tetanus adalah dengan vaksinasi. Di Indonesia, vaksin tetanus termasuk dalam daftar imunisasi wajib untuk anak.
Imunisasi ini diberikan sebagai bagian dari vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis). Proses vaksinasi ini harus dijalani dalam 5 tahap, yaitu pada usia 2, 4, 6, 18 bulan, dan 5 tahun. Vaksin ini kemudian akan diulangi pada saat anak berusia 12 tahun yang berupa imunisasi Td. Namun, DTP termasuk imunisasi yang tidak dilisensikan bagi anak berusia 7 tahun ke atas, remaja, serta dewasa. Untuk wanita, imunisasi TT (tetanus toksoid) sebaiknya diberikan 1 kali saat sebelum menikah dan 1 kali pada saat hamil. Tujuan imunisasi ini adalah untuk mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir.
Di samping vaksinasi, pencegahan tetanus juga dapat dilakukan dengan selalu menjaga kebersihan. Terutama saat merawat luka agar tidak terkena infeksi. Infeksi tetanus yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi dan berakibat fatal. Beberapa komplikasi tetanus yang dapat terjadi meliputi jantung yang tiba-tiba berhenti, emboli paru, serta pneumonia.
Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati. Dengan mengetahui berbagai kelainan dan gangguan pada otot manusia beserta penyebabnya, kita jadi bisa lebih berhati-hati dalam melakukan setiap gerakan dalam suatu kegiatan.
Ayo Membaca!
Sudah dua hari ini, leherku sakit. Kepalaku tidak bisa menengok ke arah kanan secara lurus atau ke belakang. Setahuku, ini penyakit “salah bantal”.
Apa itu salah bantal? Ketika bangun tidur, ada orang yang pernah mengeluh lehernya sakit dan tidak bisa digerakkan. Bisanya hanya menoleh ke sisi tertentu saja, ke kanan atau ke kiri. Keluhan tersebut kerap kali diistilahkan sebagai leher tengeng atau nyeri leher.
Menurut Dr. Melya Wariyanto, Sp.AK., salah bantal adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada saat bangun tidur dimana leher terasa kaku dan tidak bisa digerakkan ke kanan dan ke kiri. Penyakit ini sebenarnya disebut dengan tortikolis. Tengeng atau tortikolis adalah penyakit dimana posisi dagu tidak sejajar dengan tulang dada paling atas dan depan. Dagu hanya bisa miring ke kiri dan ke kanan.
Kejadian ini bisa terjadi dan dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Rasa nyeri pada leher ini bisa berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Pada sebagian kasus, hal ini sering kali tidak dipermasalahkan atau dikhawatirkan, akan tetapi tidak sedikit pula orang yang menjadikan kondisi ini sebagai suatu keadaan yang sangat mengganggu.
Penyebab tortikolis adalah salah posisi tidur, bantal yang terlalu tinggi, bantal yang kaku, sehingga pundak menjadi pegal dan kaku, leher terkilir, tengkuk dan leher terpapar angin dan dingin. Selain itu, juga disebabkan oleh cedera atau terkilir pada otot leher dan tulang rawan, sendi dan reumatism otot leher.
Nyeri leher juga bisa muncul karena aktivitas terus-menerus yang dilakukan dalam waktu yang lama, salah posisi duduk, dan terjadi kecemasan atau stres. Oleh karena itu kita harus selalu memperhatikan aktivitas yang kita lakukan sehari-hari. Kita juga harus berhati-hati dalam melakukan gerakan yang memanfaatkan kerja otot dan tulang.
Semua orang bisa mengalami nyeri. Hal ini disebabkan karena postur tubuh manusia yang berjalan tegak lurus. Posisi kepala di atas ditunjang oleh otot-otot leher dan tulang belakang. Jika otot-otot penyangga kepala tidak kuat dan tidak berada dalam posisi yang baik, maka bagian atas dari tulang belakang akan mudah tertarik dan menimbulkan nyeri. Penyakit ini juga dapat memberikan gejala seperti sakit kepala dan rasa aneh saat menggerakkan kepala.
Apabila sudah terkena salah bantal sebaiknya segera diobati, dengan cara dipijat. Namun, dalam memijat harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai justru menimbulkan masalah lain, seperti salah urat. Pengobatan ini harus segera dilakukan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari.
Selain dengan memijat, sakit nyeri pada otot leher dan otot-otot pada bagian tubuh lainnya dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan khusus untuk otot. Banyak macam dan jenis obat untuk sakit otot, ada obat alami dan ada pula obat kimia. Kita pun juga dapat melakukan perawatan sendiri di rumah, misalnya dengan mengompres, menempelkan koyo hangat, dan mandi air hangat.
Bagaimana cara agar terhindar dari penyakit salah bantal? Caranya sebagai berikut.
- Posisi tidur harus nyaman.
- Jangan menggunakan bantal yang terlalu tinggi dan keras.
- Jangan tidur dengan memakai kipas angin yang langsung menghadap tubuh.
- Pada saat tidur, sebaiknya tidak satu posisi saja, bisa miring atau terlentang.
- Tidur jangan di atas kasur yang keras.
Berdasarkan bacaan di atas, temukan ide pokok masing-masing paragraf.
Paragraf | Ide Pokok |
---|---|
1 | Sudah dua hari ini, leherku sakit. |
2 | Apa itu salah bantal? Ketika bangun tidur , ada orang yang pernah mengeluh lehernya sakit dan tidak bisa digerakkan. |
3 | Menurut Dr. Melya Wariyanto, SpAK, salah bantal adalah suatu penyakit yang sering terjadi pada saat bangun tidur dimana leher terasa kaku dan tidak tidak bisa digerakkan ke kanan dan ke kiri. |
4 | Kejadian ini bisa terjadi dan dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua. Rasa nyeri pada leher ini bisa berdampak pada terganggunya aktivitas sehari-hari. |
5 | Penyebab Tortikolis adalah salah posisi tidur, bantal yang terlalu tinggi, bantal yang kaku, sehingga pundak menjadi pegal dan kaku, leher terkilir, tengkuk dan leher terpapar angin dan dingin. |
6 | Selain itu, nyeri pada leher juga bisa muncul karena aktivitas terus menerus yang dilakukan dalam waktu yang lama, salah posisi duduk, dan terjadi kecemasan atau stress. |
7 | Semua orang bisa mengalami nyeri. |
8 | Bila sudah terkena salah bantal ada baiknya segera diobati, dengan cara dipijat. |
9 | Selain dengan memijat, sakit nyeri pada otot leher dan otot-otot pada bagian tubuh lainnya dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan khusus untuk otot. |
10 | Bagaimana cara agar terhindar dari penyakit salah bantal? |
Ayo Berkreasi!
Ciri-ciri komik:
1. Hadir untuk menyampaikan cerita
Pesan dan informasi disampaikan dengan menggunakan teks dan gambar.
2. Proporsional
Keberadaan gambar dan teks yang berimbang membuat pembaca komik seakan-akan terlibat dan berperan langsung ke dalam cerita.
3. Menggunakan bahasa percakapan
Bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari yang mudah untuk dipahami.
4. Biasanya bersifat kepahlawanan
Umumnya isi cerita komik akan cenderung membuat pembaca mempunyai rasa atau sikap kepahlawanan.
5. Penggambaran watak secara sederhana
Penggambaran watak dalam komik dibuat secara sederhana agar pembaca mudah memahami isi cerita dan menangkap pesan yang akan disampaikan dalam cerita.
6. Menyediakan humor
Kata komik berasal dari komik yang berarti jenaka. Humor dalam komik disajikan secara lugas sehingga akan mudah dipahami pembaca dan biasanya humor yang disajikan sering terjadi dan ada di masyarakat.